Friday, April 8, 2011

Kementan Belum Terima Laporan Kerugian Akibat Ulat Bulu

Metrotvnews.com, Jakarta: Kementerian Pertanian
mengungkapkan hingga saat ini belum menerima laporan adanya kerugian yang
diderita petani akibat serangan ulat bulu di sejumlah
daerah.

"Sampai sekarang ini belum ada yang melaporkan kerugian,
pohon yang diserang masih hidup, dan tak dalam kondisi berbunga. Belum
bisa dikatakan menimbulkan kerugian, tetapi manusia terganggu iya. Belum
bisa dikatakan ini menimbulkan kerugian," kata Menteri Pertanian Suswono
di Jakarta, Jumat (8/4).

Ia mengatakan, ledakan hama ulat bulu,
khususnya di Probolinggo, Jawa Timur hanya menyerang 1,2 persen dari
populasi pohon mangga di wilayah tersebut. Menurutnya, total jumlah pohon
mangga di Kabupaten Probolinggo mencapai 1.227.879 pohon, namun yang
terserang ulat bulu hanya 14.813 atau sekitar 1,2 persen.

Ia
menegaskan hingga kini tanaman pangan seperti jagung dan padi tak diserang
oleh ulat bulu. Selain itu, tanaman yang terserang ulat bulu, khususnya
mangga, masih hidup atau masih bisa berbunga dan berbuah dalam waktu ke
depan.

"Untuk diteliti secara tuntas memang memerlukan waktu,
sekarang sudah reda, terkendali," katanya.

Menurutnya, berdasarkan
informasi di lapangan serangan ulat bulu selama ini ditemukan di Jawa
Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Khusus untuk Jawa Timur ditemukan di
Banyuwangi yang menyerang tanaman mindi dan Probolinggo menyerang tanaman
mangga.

Sementara di Jawa Barat serangan ulat bulu ditemukan di
Bekasi, khususnya menyerang tanaman alpukat. "Ulat bulu di Probolinggo
menyerang daun mangga, dimulai Maret dan puncak serangan terjadi pada 6
Maret 2011 di sembilan kecamatan secara sporadis pada malam hari,"
katanya.

Dikatakannya ulat bulu pada siang hari berlindung di
tempat yang teduh, seperti tanaman mangga dan tanaman lain. Beberapa
tempat seperti rumah dan kandang menjadi tempat ulat bulu
berlindung.

Berdasarkan pengamatan BPTP, BPTPH Jawa Timur dan IPB
di lapangan, menyebutkan ulat bulu yang menyerang di Probolinggo terdiri
dari dua spesies dari famili Lymantriidae yaitu Lymantria marganita dan
Arctornis submarginata.

Disinggung upaya pengendalian yang telah
dilaksanakan, Menteri menyatakan, secara operasional saat ini cukup
dilakukan oleh Dinas Pertanian setempat dengan pihak terkait.(Ant/BEY)

Source:Kompas.com

No comments:

Post a Comment