Friday, April 1, 2011

Christine Hakim Luncurkan Film tentang Anak Autis

Metrotvnews.com, Jakarta: Aktris senior Christine Hakim,
Jumat (1/4) petang, di Jakarta, meluncurkan film dokumenter berkaitan
dengan anak-anak penyandang autis berjudul Love Me As I Am (Buah
Hati).

Film berdurasi 45 menit yang disutradarai Dr Ir Ricky
Avenzora, dosen rekreasi anak dan penyandang cacat Direktorat Diploma
Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, menampilkan anak penyandang autis dari
kawasan Jabodetabek, keluarga, dan juga narasumber ahli penyakit syaraf dr
Andreas Harry, Sp.S (K).

Menurut Christine Hakim, selain untuk
menyambut dan memperingati Hari Autis Internasional pada 2 April 2011,
pembuatan film tersebut juga untuk membangun kesadaran masyarakat tentang
autisme.

Kesadaran itu, baik dalam bentuk pemahaman atas
karakteristik klinis dari autisme maupun dalam bentuk empati sosial, serta
membangun kesadaran masyarakat tentang adanya potensi kognitif yang sangat
luar biasa pada setiap penderita autisme.

Selain itu, katanya,
untuk membangun suatu kesadaran profesionalisme yang terintegrasi dalam
penanganan kasus autisme secara baik dan benar.

"Sehingga mampu
mengaktualkan potensi kognitif yang sangat luar biasa pada setiap
autisme," kata Christine Hakim, yang juga duta muhibah Badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) bidang Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) untuk
kawasan Asia Tenggara.

Sementara itu, sutradara Love Me As I
Am
, Ricky Avenzora menjelaskan, latar belakang pembuatan film itu
merujuk pada sangat tajamnya peningkatan prevalensi kasus autis di seluruh

dunia, termasuk Indonesia, yaitu sebelum tahun 2000 adalah 1/1.000
kelahiran dan setelah tahun 2000 berubah menjadi 7 sampai 8/1.000
kelahiran.

Di samping itu karena masih sangat rendahnya kesadaran
dan pengetahuan serta empati masyarakat tentang autis, baik dalam arti
keluarga dari penyandang autisme ataupun masyarakat sosial secara umum.


Selain itu, juga karena masih belum masifnya keahlian dan
keterampilan masyarakat profesional yang berkompeten di dalam menangani
kasus autisme, sehingga menyebabkan terpolarisasinya pola tindakan
penanganan autisme dan sangat merugikan.(Ant/RIZ)

Source:Kompas.com

No comments:

Post a Comment