Metrotvnews.com, London: Mahasiswa Indonesia yang tengah
belajar di luar negeri hendaknya memperkuat jaringan internasional dan
bila kembali ke Tanah Air akan menjadi "engine" yang berguna untuk
membangun negeri.Demikian diungkapkan Rektor Universitas
Paramadina, Anies Baswedan, Ph.D saat berdiskusi dengan mahasiswa
Indonesia yang tengah belajar di Paris, Prancis, demikian keterangan pers
KBRI Paris yang diterima <i>ANTARA</i> London, Sabtu
(5/3).Kehadiran Anies di Paris memenuhi undangan Kementerian Luar
Negeri Prancis untuk berdiskusi dengan berbagai tokoh yang terkait dengan
bidang pendidikan, hubungan internasional, negara dan agama di
Paris.Tokoh muda yang tengah memimpin Gerakan Indonesia Mengajar
itu mengatakan masa-masa studi merupakan peluang dan
kesempatan.Dikatakannya, ada tiga kompetensi penting yang dapat
dibawa mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di luar negeri,
yakni : "State of the art knowledge", penguasaan bahasa internasional, dan
jaringan internasional.Menurut Anies, para mahasiswa perlu
memperkuat jaringan internasional yang luas. Bagi yang tengah studi,
ketika pulang di Indonesia akan menjadi mesin yang berguna untuk membangun
negeri."Masyarakat sering gagal bukan karena tidak mampu, tapi
tidak mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,?
ujarnya.Dikatakannya, bangsa Indonesia selalu terbawa oleh suasana
kekinian. Saat ini, Indonesia masuk ke fase baru, dahulu berada pada fase
lokal menjadi nasional, sekarang dari nasional menjadi global.Bagi
mahasiswa yang tengah studi di luar negeri adalah kesempatan untuk membaca
perubahan-perubahan yang akan datang dan bagaimana memanfaatkannya dengan
sebaik mungkin."Harus belajar tentang tren perubahan di masa yang
akan datang," lanjut Anies.Diskusi yang berjalan hangat dengan
banyaknya pertanyaan dari berbagai negara melalui jaringan radioppidunia
ini dipandu Ketua PPI Paris Laras A Pitayu dan dimeriahkan penampilan
seniman Flute muda berbakat Ratna Indira Mamahit &
friends.Pendidikan tidak semata mata program pemerintah harus
menjadi gerakan masyarakat. "Mendidik adalah tugas semua orang terdidik,
memiliki tanggung jawab juga untuk ini," tegasnya.Di Indonesia,
pendidikan harus menjadi gerakan, semua orang harus melakukan sesuatu
sesuai dengan kemampuannya.(Ant/DSY) Source:Kompas.com
belajar di luar negeri hendaknya memperkuat jaringan internasional dan
bila kembali ke Tanah Air akan menjadi "engine" yang berguna untuk
membangun negeri.Demikian diungkapkan Rektor Universitas
Paramadina, Anies Baswedan, Ph.D saat berdiskusi dengan mahasiswa
Indonesia yang tengah belajar di Paris, Prancis, demikian keterangan pers
KBRI Paris yang diterima <i>ANTARA</i> London, Sabtu
(5/3).Kehadiran Anies di Paris memenuhi undangan Kementerian Luar
Negeri Prancis untuk berdiskusi dengan berbagai tokoh yang terkait dengan
bidang pendidikan, hubungan internasional, negara dan agama di
Paris.Tokoh muda yang tengah memimpin Gerakan Indonesia Mengajar
itu mengatakan masa-masa studi merupakan peluang dan
kesempatan.Dikatakannya, ada tiga kompetensi penting yang dapat
dibawa mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di luar negeri,
yakni : "State of the art knowledge", penguasaan bahasa internasional, dan
jaringan internasional.Menurut Anies, para mahasiswa perlu
memperkuat jaringan internasional yang luas. Bagi yang tengah studi,
ketika pulang di Indonesia akan menjadi mesin yang berguna untuk membangun
negeri."Masyarakat sering gagal bukan karena tidak mampu, tapi
tidak mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,?
ujarnya.Dikatakannya, bangsa Indonesia selalu terbawa oleh suasana
kekinian. Saat ini, Indonesia masuk ke fase baru, dahulu berada pada fase
lokal menjadi nasional, sekarang dari nasional menjadi global.Bagi
mahasiswa yang tengah studi di luar negeri adalah kesempatan untuk membaca
perubahan-perubahan yang akan datang dan bagaimana memanfaatkannya dengan
sebaik mungkin."Harus belajar tentang tren perubahan di masa yang
akan datang," lanjut Anies.Diskusi yang berjalan hangat dengan
banyaknya pertanyaan dari berbagai negara melalui jaringan radioppidunia
ini dipandu Ketua PPI Paris Laras A Pitayu dan dimeriahkan penampilan
seniman Flute muda berbakat Ratna Indira Mamahit &
friends.Pendidikan tidak semata mata program pemerintah harus
menjadi gerakan masyarakat. "Mendidik adalah tugas semua orang terdidik,
memiliki tanggung jawab juga untuk ini," tegasnya.Di Indonesia,
pendidikan harus menjadi gerakan, semua orang harus melakukan sesuatu
sesuai dengan kemampuannya.(Ant/DSY) Source:Kompas.com
No comments:
Post a Comment