Metrotvnews.com, Berlin: Mingguan Jerman Der
Spiegel, Senin (21/3), menerbitkan foto tak pantas tentara Amerika
Serikat di Afghanistan. Dua tentara AS berpose dengan jasad warga
Afghanistan. Foto menunjukkan dua tentara diduga membunuh warga
Afghanistan untuk olah raga.Dalam satu gambar, seorang prajurit
dengan rokok di tangan, memegang kepala korban bernoda darah, yang tampak
tak bernyawa. Dalam gambar kedua, seorang tentara menyeringai lebar sambil
memegang korban sama. Foto ketiga menunjukkan dua jasad disandarkan di
pos.Foto itu terkait dengan perkara besar. Tentara dituduh
membunuh rakyat, memotong tubuh mereka dan mengumpulkannya sebagai piala.
Spiegel menyebutkan salah satu tentara di foto itu adalah Kopral Jeremy
Morlock. Ia menghadapi tuduhan pembunuhan berencana dalam kematian tiga
warga Afghanistan.Yang lain adalah prajurit Andrew Holmes. Ia
dituduh berkomplot membunuh seorang pria Afghanistan pada Januari. Pada
November, menurut pengacaranya, Holmes mendapat penangguhan hukuman
sementara dari tindakan hukum berkaitan dengan tuduhan
pembunuhan.Morlock adalah satu dari lima tentara dituduh melakukan
pembunuhan dalam perkara tersebut. Sedangkan tujuh lainnya dituduh mencoba
menghalangi penyelidikan, menggunakan ganja dan pemukulan keji terhadap
rekannya sebagai pembalasan mengadu kepada atasan.Majalah itu
menyatakan telah lima bulan meneliti cerita dari kelompok yang disebut
Regu Bunuh itu. Hanya tiga dari 4.000 gambar dan video yang diterbitkan.
Tiga gambar itu dianggap paling dibutuhkan untuk memuat laporan
mereka.Spiegel menyatakan tentara AS berusaha mencegah penerbitan
gambar itu. Mereka khawatir aksi itu menjadi pukulan bagi pasukannya di
Afghanistan.Militer AS meminta maaf atas aksi-aksi yang
ditampilkan Der Spiegel. "Hari ini, `Der Spiegel` menerbitkan foto
menggambarkan tindakan menjijikkan bagi kita sebagai manusia dan
bertentangan dengan ukuran dan nilai Angkatan Darat Amerika
Serikat."Sidang kasus-kasus tersebut sedang berlangsung di
pengadilan militer AS. Para terdakwa masih dianggap belum bersalah sampai
terbukti di persidangan.(Ant/BEY) Source:Kompas.com
Spiegel, Senin (21/3), menerbitkan foto tak pantas tentara Amerika
Serikat di Afghanistan. Dua tentara AS berpose dengan jasad warga
Afghanistan. Foto menunjukkan dua tentara diduga membunuh warga
Afghanistan untuk olah raga.Dalam satu gambar, seorang prajurit
dengan rokok di tangan, memegang kepala korban bernoda darah, yang tampak
tak bernyawa. Dalam gambar kedua, seorang tentara menyeringai lebar sambil
memegang korban sama. Foto ketiga menunjukkan dua jasad disandarkan di
pos.Foto itu terkait dengan perkara besar. Tentara dituduh
membunuh rakyat, memotong tubuh mereka dan mengumpulkannya sebagai piala.
Spiegel menyebutkan salah satu tentara di foto itu adalah Kopral Jeremy
Morlock. Ia menghadapi tuduhan pembunuhan berencana dalam kematian tiga
warga Afghanistan.Yang lain adalah prajurit Andrew Holmes. Ia
dituduh berkomplot membunuh seorang pria Afghanistan pada Januari. Pada
November, menurut pengacaranya, Holmes mendapat penangguhan hukuman
sementara dari tindakan hukum berkaitan dengan tuduhan
pembunuhan.Morlock adalah satu dari lima tentara dituduh melakukan
pembunuhan dalam perkara tersebut. Sedangkan tujuh lainnya dituduh mencoba
menghalangi penyelidikan, menggunakan ganja dan pemukulan keji terhadap
rekannya sebagai pembalasan mengadu kepada atasan.Majalah itu
menyatakan telah lima bulan meneliti cerita dari kelompok yang disebut
Regu Bunuh itu. Hanya tiga dari 4.000 gambar dan video yang diterbitkan.
Tiga gambar itu dianggap paling dibutuhkan untuk memuat laporan
mereka.Spiegel menyatakan tentara AS berusaha mencegah penerbitan
gambar itu. Mereka khawatir aksi itu menjadi pukulan bagi pasukannya di
Afghanistan.Militer AS meminta maaf atas aksi-aksi yang
ditampilkan Der Spiegel. "Hari ini, `Der Spiegel` menerbitkan foto
menggambarkan tindakan menjijikkan bagi kita sebagai manusia dan
bertentangan dengan ukuran dan nilai Angkatan Darat Amerika
Serikat."Sidang kasus-kasus tersebut sedang berlangsung di
pengadilan militer AS. Para terdakwa masih dianggap belum bersalah sampai
terbukti di persidangan.(Ant/BEY) Source:Kompas.com
No comments:
Post a Comment