Metrotvnewscom, Yerusalem: Deputi Menteri Luar Negeri
Israel Danny Ayalon, Senin (21/3) kemarin, mengeluarkan ancaman pembunuhan
terhadap para pemimpin Hamas setelah puluhan roket yang ditembakkan dari
Jalur Gaza menghantam Israel selatan."Jika para pemimpin Hamas
memutuskan meningkatkan kekerasan, kami akan mengakhirinya. Kami mengambil
sejumlah tindakan sebelum menempatkan pasukan darat di Gaza, termasuk
ancaman langsung terhadap para pemimpin Hamas," kata Ayalon kepada radio
pemerintah.Ayalon, anggota partai ultra-nasionalis
Yisrael-Beitenu, mengeluarkan peringatan itu ketika ketegangan
lintas-batas antara Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Israel meninggi
lagi, yang mengacaukan gencatan senjata yang telah berlangsung dua
tahun.Sebuah roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza pada Minggu
menghantam kota Askhelon, Israel selatan, namun tidak ada korban atau
kerusakan.Sabtu, Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata
Hamas, menembakkan sekitar 50 mortir ke wilayah Israel setelah dua anggota
mereka dilaporkan tewas.Serangan itu mencederai dua orang Israel
dan menimbulkan kerusakan kecil. Serangan tersengit sejak Israel
menggempur Gaza dua tahun lalu.Israel membalas serangan, Sabtu,
dan mencederai lima orang Palestina dan memutuskan aliran listrik di
Gaza.Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan
pernyataan yang memperingatkan bahwa negara Yahudi itu akan mengambil
segala langkah yang diperlukan untuk melindungi
penduduknya".Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua
tahun lalu dengan tujuan menghentikan serangan-serangan roket dan mortir
yang hampir setiap hari ke negara Yahudi tersebut.Perang di dan
sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir
pada 19 Desember 2008.Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang
menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga
sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut,
diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga
Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang
itu.Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan
Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh
Israel.Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007
setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina
Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa
hari.Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh
Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah. Jalur Gaza
dikuasai Hamas dan Tepi Barat di bawah pemerintahan Abbas.Uni
Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi
teroris.(ANt/RIZ) Source:Kompas.com
Israel Danny Ayalon, Senin (21/3) kemarin, mengeluarkan ancaman pembunuhan
terhadap para pemimpin Hamas setelah puluhan roket yang ditembakkan dari
Jalur Gaza menghantam Israel selatan."Jika para pemimpin Hamas
memutuskan meningkatkan kekerasan, kami akan mengakhirinya. Kami mengambil
sejumlah tindakan sebelum menempatkan pasukan darat di Gaza, termasuk
ancaman langsung terhadap para pemimpin Hamas," kata Ayalon kepada radio
pemerintah.Ayalon, anggota partai ultra-nasionalis
Yisrael-Beitenu, mengeluarkan peringatan itu ketika ketegangan
lintas-batas antara Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Israel meninggi
lagi, yang mengacaukan gencatan senjata yang telah berlangsung dua
tahun.Sebuah roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza pada Minggu
menghantam kota Askhelon, Israel selatan, namun tidak ada korban atau
kerusakan.Sabtu, Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata
Hamas, menembakkan sekitar 50 mortir ke wilayah Israel setelah dua anggota
mereka dilaporkan tewas.Serangan itu mencederai dua orang Israel
dan menimbulkan kerusakan kecil. Serangan tersengit sejak Israel
menggempur Gaza dua tahun lalu.Israel membalas serangan, Sabtu,
dan mencederai lima orang Palestina dan memutuskan aliran listrik di
Gaza.Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan
pernyataan yang memperingatkan bahwa negara Yahudi itu akan mengambil
segala langkah yang diperlukan untuk melindungi
penduduknya".Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua
tahun lalu dengan tujuan menghentikan serangan-serangan roket dan mortir
yang hampir setiap hari ke negara Yahudi tersebut.Perang di dan
sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir
pada 19 Desember 2008.Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang
menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga
sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut,
diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga
Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang
itu.Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan
Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh
Israel.Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007
setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina
Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa
hari.Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh
Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah. Jalur Gaza
dikuasai Hamas dan Tepi Barat di bawah pemerintahan Abbas.Uni
Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi
teroris.(ANt/RIZ) Source:Kompas.com
No comments:
Post a Comment